This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, 22 July 2012

Keberadaan Vampire Cina

Vampir Cina dalam bahasa aslinya lebih dikenal sebagai Jiang Shi atau Chiang-Shih. Pada dasarnya vampir Cina ini lebih dikenal sebagai zombie yang dikendalikan dengan mantra. Di Korea vampir ini dikenal dengan sebutan Gangshi, sedangkan di Jepang disebut Kyonshi. Menurut legenda, pada siang hari vampir cina (Jiang Shi) terletak dalam peti mati atau bersembunyi di tempat gelap seperti gua. Pada malam hari mereka bergerak di sekitar dengan melompat dan tangan terentang. Membunuh mahkluk hidup untuk menyerap Qi (esensi kehidupan) mereka.



Bagaimana Vampir Cina diciptakan

Xiaolan, seorang sarjana pada Dinasti Qing menyebutkan dalam bukunya bahwa penyebab dari mayat yang menjadi vampir/zombie dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok: 1) Orang yang baru saja mati kembali ke kehidupan, 2) Mayat yang lama terkubur namun tidak membusuk. Beberapa
penyebab dijelaskan di bawah ini:

Komposisi kimia tanah pemakaman tidak cocok untuk organisme hidup sehingga bakteri tidak hadir untuk membantu proses pembusukan. Rambut dan kuku mayat tampak tumbuh dan tidak ada tanda dari dekomposisi. Jika tidak ditangani, mayat akhirnya menjadi Jiangshi/vampir/zombie dari waktu ke waktu. (Sebenarnya, daging mayat berkontraksi dan menarik, sehingga rambut dan kuku yang awalnya tersembunyi dibawah daging menjadi terbuka, menciptakan ilusi tumbuhnya rambut dan kuku)

Penggunaan kekuatan supranatural untuk menghidupkan kembali orang mati.
Roh menempati tubuh orang mati.

Mayat menyerap Yang Qi (energi Yang) cukup banyak sehingga bisa kembali pada kehidupan.

Tubuh sesorang diatur oleh tiga Hun dan tujuh Po. Dalam sebuah buku cendekiawan Dinasti Cing disebutkan bahwa "seseorang Hun-nya baik, tapi Po-nya jahat, Hun-nya cerdas tapi Po-nya bodoh" Para Hun meninggalkan tubuhnya setelah mati setelah mati sedang Po-nya tetap dan mengambil kendali tubuh sehingga orang tersebut menjadi vampir/ jiangshi.

Orang mati tidak segera dikuburkan bahkan setelah upacara pemakaman telah dilaksanakan. Mayat itu datang ke kehidupan setelah disambar petir, atau ketika kucing hamil (kucing hitam di beberapa cerita) melompati peti matinya.
Ketika jiwa seseorang gagal meninggalkan tubuhnya karena kematian yang tidak benar, bunuh diri, dibunuh, atau hanya ingin menimbulkan masalah.
Seseorang yang terluka (digigit) oleh Jiangshi akan terinfeksi dengan "virus jiangshi" dan secara bertahap berubah menjadi Jiangshi, seperti yang sering kita lihat dalam film vampir cina.

Penampakan Vampir Cina
Umumnya penampilan jiangshi berkisar dari biasa-biasa saja (seperti dalam orang yang baru saja mati) hingga mengerikan (seperti mayat yang telah membusuk selama beberapa lama). Penampilan Jiangshi dengan kulit hijau-keputihan memang nampak aneh, diduga hal itu berasal dari jamur yang tumbuh di mayat. Dikatakan pula Jiangshi memiliki rambut putih panjang diseluruh kepala dan mungkin berperilaku seperti hewan. Pengaruh cerita vampir barat membawa aspek menghisap darah dan dikombinasikan dengan konsep hantu yang lapar pada cerita vampir cina modern, meskipun sebenarnya Jiangshi lebih menyerupai zombie ketimbang vampir.


Sejarah mengapa Vampir Cina/ Jiangshi diciptakan

Sebuah sumber menyebutkan Jiangshi berasal dari praktek kaum "mengangkut mayat lebih dari seribu li", dimana anggota keluarga tidak mampu membayar orang untuk mengangkat mayat-mayat yang meninggal jauh dari rumah, kemudian meminta Imam Tao untuk mengajarkan mayat-mayat naik kaki mereka sendiri ke kampung halaman demi penguburan yang layak. Para Imam akan membawa Jiangshi tadi hanya pada malam hari dan membunyikan lonceng sebagai peringatan bagi pejalan karena dianggap sial bagi orang hidup untuk melihat Jiangshi.

Namun beberapa pihak berspekulasi bahwa cerita tentang Jiangshi awalnya dibuat oleh penyelundup yang menyamarkan kegiatan ilegal mereka sebagai pembawa mayat untuk menakut-nakuti penegak hukum.

Praktek Jiangshi di Indonesa
Di Indonesia sendiri juga ada praktek membuat mayat berjalan sendiri, tepatnya di Toraja. Berikut kutipan informasinya:

Di samping mayat yang anti busuk, ada pula mayat yang bisa berjalan diatas kedua kakinya, bagaikan orang hidup yang tidak kurang suatu apa. Kalau mau dicari juga perbedaannya, ada, tapi tak begitu kentara. Konon menurut Tampubolon, sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak.
Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya sampai ke tujuan akhir yaitu rumahnya sendiri. Mengapa harus demikian?

Ceritanya begini. Orang-orang Toraja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung hanya dengan berjalan kaki. Dari jaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau semacamnya. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan mati selalu ada.

Supaya mayat tidak sampai ditinggal di daerah yang tidak dikenal (orang Toraja menghormati roh setiap orang yang meninggal) dan juga supya ia tidak menyusahkan manusia lainnya (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenasah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sejenis hipnotis menurut istilah jaman sekarang, mayat diharuskan pulang berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya di dalam rumahnya sendiri.



Thursday, 19 July 2012

Memahami Brainwave Entrainment

Brainwave Entrainment atau Stimulasi Gelombang Otak merupakan teknologi suara yang kami gunakan untuk membuat CD Aktivasi Otak. Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda, apa itu Brainwave Entrainment, sejarahnya dan bagaimana cara kerjanya untuk mengaktifkan otak Anda.
  
Apa itu Gelombang Otak?

Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati. Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda serta menandakan kondisi mental seseorang.
 
 Ilustrasi gelombang listrik (brainwave) yang dikeluarkan oleh neuron otak

Grafik gelombang otak dari Delta hingga Bet
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak yang umumnya muncul pada setiap orang.

Gelombang Beta:


Waspada, Konsentrasi. Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.

Gelombang Alpha:


Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.


Gelombang Theta:


Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.

Gelombang Delta:


Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak. Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.

Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.

Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.

Apa Itu Brainwave Entrainment?


Brainwave Entrainment, Terapi Gelombang OtakPola gelombang otak Anda menentukan keadaan mental Anda. Apakah Anda sedang bersemangat, berenergi, produktif, kreatif, bergembira atau sedang malas, sedih, stress, cemas, susah konsentrasi atau depresi, semua itu dipengaruhi oleh pola gelombang otak yang dikeluarkan oleh sel-sel saraf di otak Anda. Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda.

Brainwave entrainment merupakan sebuah cara untuk mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran sesuai yang Anda inginkan. Dalam bahasa Inggris, Brainwave Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave synchronization dan brainwave stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal dengan nama Terapi Gelombang Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi Gelombang Otak. Untuk tujuan penulisan artikel ini, kami menyebutnya Brainwave Entrainment karena istilah ini lebih universal.

Brainwave Entrainment bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa dengan gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling populer adalah perangsangan gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih murah dan mudah digunakan.

Fenomena "entrainment" pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Belanda bernama Christian Huygens. Dia punya sebuah ruangan yang berisi beberapa jam bandul (jam kuno yang ada bandul sebagai penggerak). Dia mengamati, waktu demi waktu gerakan bandul menjadi selaras antara satu jam dengan jam lainnya. Padahal pada awalnya gerakan bandul jam tersebut tidak selaras.

Christian Huygens mengulang percobaannya beberapa kali. Dia mulai dengan menggerakkan bandul jam secara berbeda-beda dan hasilnya selalu sama, yaitu: setelah beberapa saat semua bandul jam tersinkronisasi dengan sendirinya. Huygens kemudian menyebut keadaan ini dengan istilah "entrainment". Sedangkan untuk Brainwave Entrainment sendiri baru muncul sejak tahun 1839. Diawali sejak Heinrich Wilhelm Dove menemukan Binaural Beats.

Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang merupakan fenomena alami yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.

Sebagai penutup artikel ini, kami ingin Anda paham satu hal. Bahwa setiap frekuensi gelombang punya efek tersendiri terhadap tubuh dan pikiran Anda. Misalnya gelombang otak dengan frekuensi 6Hz dan 7,83Hz sama-sama termasuk kategori gelombang theta. Namun keduanya punya pengaruh yang sangat berbeda terhadap otak.

Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola Gelombang Otak. Pola gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi gelombang otak yang terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan kondisi mental seseorang. Ada pola gelombang otak untuk tidur, ada pola gelombang otak untuk mimpi, ada pola gelombang otak untuk semangat serta gembira, tapi ada juga pola gelombang otak penderita ADHD, depresi, OCD dan sebagainya. Semua itu bisa diukur dan diamati dengan peralatan EEG seperti gambar dibawah. Alat Pengukur Gelombang Otak Pengukuran Gelombang Otak Dengan EEG Therapist Sedang Memasang EEG Pemeriksaan Gelombang Otak


Wednesday, 18 July 2012

Memahami Fenomena Poltergeist (Gangguan Hantu)

Sejak lama kita telah mengenal adanya fenomena aneh seperti rumah hantu, pertanda-pertanda kemunculan hantu dan sebagainya. Poltergeist bisa dikatakan membawa kejadian-kejadian aneh tersebut. Poltergeist dalam bahasa Jerman diterjemahkan sebagai "roh yang berisik" atau "hantu yang berisik". Parapsikolog menyebut fenomena ini sebagai "Recurrent Spontaneous Psychokinesis" (RSPK). Namun, fenomena apakah sebenarnya poltergeist itu? Bisakah dinalar secara logika?

Fenomena Poltergeist memiliki beberapa karakteristik umum antara lain:
1. Barang-barang yang bergerak sendiri, bahkan benda-benda yang berat
2. Pintu dan jendela yang dibuka/ditutup oleh mahkluk tak kasat mata
3. Suara erangan, jeritan, ledakan, tumbukan, goresan, ketukan di lantai, pintu, dan dinding.
4. Langkah-langkah berat
5. Tempat tidur yang bergetar
6. Bau busuk
7. Kebakaran misterius
8. Gangguan fungsi peralatan listrik
9. Penampakan dan bahkan serangan fisik
10. Lemparan batu, bata, bahkan kotoran.

Poltergeist

Tanda pertama yang biasanya muncul dalam kejadian poltergeist adalah lemparan batu, rumah-rumah korban dibombardir oleh batu atau bata kadang selama beberapa hari (atau bahkan minggu) sebelum fenomena tak terjelaskan yang lain muncul. Aktivitas poltergeist sangat mungkin menjadi dalang kekacauan di Rumah Hantu Amityville.


Poltergeist dalam Sejarah


Sebuah point yang sangat penting tentang fenomena Poltergeist adalah bahwa ia telah muncul sepenjang sejarah dalam banyak budaya dan umumnya memiliki karakteristik yang sama. Sejarawan pada abad pertama Yahudi, Josephus, menggambarkan fenomena "kepemilikan" yang saat ini lebih dikenal sebagai poltergeist.

Jacob Grimm, menulis dalam bukunya Deutsche Mythologie, menjelaskan sejumlah kasus, termasuk didalamnya kejadian mengenai batu-batu yang dilemparkan, orang ditarik keluar dari tempat tidur, terdengar ketukan dan suara keras, dll. Pendeta dan penulis Giraldus Cambernsis menggambarkan sebuah rumah di Pembrokshire yang dihuni roh jahat, dikatakannya banyak benda yang dilempar, pakaian yang dicabik-cabik, dan 'roh' bahkan bicara secara terbuka tentang rahasia2 orang.

Selama beberapa ratus tahun terakhir, lebih banyak kasus terkenal yang terjadi, termasuk kasus 'Tedworth Drummer' di Inggris pada 1661, dimana sebuah drum yang dimiliki seorang pengemis yang sedang dipenjara bermain sendiri ditemani fenomena lain seperti kursi yang dilempar, tempat tidur dengan pelayan di atasnya tiba-tiba terangkat, dan banyak suara menggaruk yang keras


Kasus Poltergeist Enfield dan Mackenzie 

Dua kasus modern yang terjadi adalah "Enfield Poltergeist" dan "Mackenzie Poltergeist".
Enfield Poltergeist adalah serangkaian kejadian poltergeist yang terjadi di Inggris antara agustus 1977 dan september 1978, ditambah ledakan pada Agustus 1980. Fenomena itu terjadi di Enfield London utara disebuah rumah yang disewakan pada Peggy Hodgson, single parent dengan empat anak.

Selama waktu tersebut, furnitur pindah sendiri, terdengar suara ketukan di dinding, mainan anak -anak dilemparkan dan menjadi terlalu panas jika disentuh, genangan air di lantai, angin dingin, serangan fisik, munculnya graffiti, malfungsi dan kerusakan pada berbagai peralatan, dan bermacam benda dilempar disekeliling rumah. Setelah mengunjungi rumah tersebut, George Fallows, seorang reporter senior untuk Daily Mirror, menyarankan agar Society for Psychical Research (SPR) dipanggil untuk menyelidiki.


Enfield Poltergeist
Serangkaian kejadian menegangkan pada sebuah kasus yang dikenal sebagai poltergeist Mackenzie (dan konon masih terjadi) pada 1999 di Greyfriars Kirkyard, Edinburgh. Peristiwa tersebut dipicu oleh seorang tunawisma yang bermalam di sebuah mausoleum milik Sir George Mackanzie yang meninggal pada 1691.

Sir George Mackanzie selama hidupnya dikenal sebagai penganiaya haus darah dan aktivis Presbiteraian. Tunawisma tadi tidak sengaja membuat kerusakan di peti mati Sir Mackenzie, dan tiba-tiba ia berlari dan menjerit setelah menyaksikan terror di tempat tersebut. Ia ditemukan oleh polisi dalam keadaan mengigau. Sejak saat itu banyak fenomena aneh pada malam hari bermunculan di Kirkyard dan area sekitarnya.


Mackenzie Poltergeist


Rumah di sekitar terganggu oleh benda-benda yang berterbangan. Sedangkan pengunjung situs sendiri mengalami perasaan panas atau dingin yang ekstrim, menderita luka dan memar dari penyerang yang tidak diketahui, tenggorokan mereka dicekik, mantel mereka ditarik, bahkan mereka bisa tak sadarkan diri oleh kekuatan tak terlihat.

Penjelasan Fenomena Poltergeist

Jadi apa yang menyebabkan fenomena poltergeist? Selain pengakuan palsu dan berlebihan yang meskipun berlaku untuk beberapa kasus, tidak berarti berlaku untuk semua. Teori yang populer adalah poletergeist disebabkan oleh manusia, terutama gadis remaja. Para peneliti percaya bahwa remaja bermasalah secara tidak sadar memanipulasi obyek menggunakan psikokinesis, jenis energi yang dihasilkan otak. Manurut peneliti dari Pusat Penelitian Rhine Institut Parapsikologi di Duke University, Durham, North Carolina, aktivitas poltergeist adalah expresi fisik dari trauma psikologis.

Namun, penjelasan yang lebih natural sering menjadi penyebab dari fenomena poltergeist. Elektromagnetik Interference (EMI) telah ditemukan dibalik satu poltergeist. Dan ada peningkatan jumlah bukti yang menunjukkan bahwa hal itu bisa menjelaskan lebih banyak kasus.

Mungkin pengetahuan tersebut bisa membantu menjelaskan kasus poltergeist seperti pada Eleonore Zugun dan Carol Compton (baca manusia api). Namun ini tidak menjelaskan bagaimana daya yang dihasilkan cukup untuk memindahkan benda-benda seperti furniture yang berat, atau ruang mandi dengan bebatuan, membuat objek muncul entah dari mana, atau memulai kebakaran.

Ada juga sejumlah kasus poltergeist pada orang yang tidak memiliki masalah psikologis sama sekali, ada juga fenomena poltergeist pada sebuah keluarga yang bahkan tidak ada remaja sama sekali didalamnya. Lalu apa penjelasannya? Selain itu bahwa ada jutaan remaja bermasalah di seluruh dunia, tapi sebagian besar tersebut tidak menyebabkan aktivitas poltergeist. Peneliti lain telah menunjukkan bahwa entitas roh bertanggung jawab atas poltergeist. Namun 'roh' secara ilmiah tidak bisa diselidiki, meskipun ada rekaman suara yang menarik dari kasus poltergeist Enfield.

Namun, jika kita hitung, kejadian ekstrim yang diduga aktivitas poltergeist sendiri adalah berlebihan. Meskipun demikian, sampai sekarang belum ditemukan penjelasan yang cukup meyakinkan untuk fenomena poltergeist. Kasus-kasus poltergeist secara signifikan menunjukkan karakteristik yang serupa selama periode waktu yang sangat lama dan dalam budaya yang sangat berbeda. Keanehan dan ke-konsistennya mungkin membuat poltergeist menjadi misteri abadi yang tidak dapat dijelaskan.  

Monday, 14 May 2012